Rabu, 18 Mei 2016

Tanah Lahiirku




INDONESIA.... tepatnya Kota Bandung Provinsi Jawa Barat. Di Kota Bandunglah aku dilahirkan, dibesarkan dan didik untuk menjadi sesosok orang yang mampu menjadi MANUSIA sesungguhnya.

KOTA Bandung (kotamadya) adalah ibu kota provinsi Jawa Barat. Kota ini pada zaman dahulu dikenal sebagaiParijs van Java (bahasa Belanda) atau “Paris dari Jawa“. 

Karena terletak di dataran tinggi, Bandung dikenal sebagai tempat yang berhawa sejuk. Hal ini menjadikan Bandung sebagai salah satu kota tujuan wisata. Sedangkan keberadaan perguruan tinggi negeri dan banyak perguruan tinggi swasta di Bandung membuat kota ini dikenal sebagai salah satu kota pelajar di Indonesia. (Wikipedia).

Kota Bandung tidak berdiri bersamaan dengan pembentukan Kabupaten Bandung. Kota itu dibangun dengan tenggang waktu sangat jauh setelah Kabupaten Bandung berdiri. Kabupaten Bandung dibentuk pada sekitar pertengahan abad ke-17 Masehi, dengan Bupati pertama tumenggung Wiraangunangun. Beliau memerintah Kabupaten bandung hingga tahun 1681.

Semula Kabupaten Bandung beribukota di Krapyak (sekarang Dayeuhkolot) kira-kira 11 kilometer ke arah Selatan dari pusat kota Bandung sekarang. Ketika kabupaten Bandung dipimpin oleh bupati ke-6, yakni R.A Wiranatakusumah II (1794-1829) yang dijuluki “Dalem Kaum I”, kekuasaan di Nusantara beralih dari Kompeni ke Pemerintahan hindia Belanda, dengan gubernur jenderal pertama Herman Willem Daendels (1808-1811). 

GEOGRAFI
Bandung terletak pada koordinat 107° BT and 6° 55’ LS. Luas Kota Bandung adalah 16.767 hektare. Kota ini secara geografis terletak di tengah-tengah provinsi Jawa Barat, dengan demikian, sebagai ibu kota provinsi, Bandung mempunyai nilai strategis terhadap daerah-daerah di sekitarnya.

Kota Bandung terletak pada ketinggian ±768 m di atas permukaan laut rata-rata (mean sea level), dengan di daerah utara pada umumnya lebih tinggi daripada di bagian selatan. Ketinggian di sebelah utara adalah ±1050 msl, sedangkan di bagian selatan adalah ±675 msl. Bandung dikelilingi oleh pegunungan, sehingga Bandung merupakan suatu cekungan (Bandung Basin).

Melalui Kota Bandung mengalir sungai utama seperti Sungai Cikapundung dan Sungai Citarum serta anak-anak sungainya yang pada umumnya mengalir ke arah selatan dan bertemu di Sungai Citarum, dengan kondisi yang demikian, Bandung selatan sangat rentan terhadap masalah banjir.

DAFTAR WALIKOTA

SEJARAH BANDUNG


kota bandung
KOTA Bandung (kotamadya) adalah ibu kota provinsi Jawa Barat. Kota ini pada zaman dahulu dikenal sebagaiParijs van Java (bahasa Belanda) atau “Paris dari Jawa“. 

Karena terletak di dataran tinggi, Bandung dikenal sebagai tempat yang berhawa sejuk. Hal ini menjadikan Bandung sebagai salah satu kota tujuan wisata. Sedangkan keberadaan perguruan tinggi negeri dan banyak perguruan tinggi swasta di Bandung membuat kota ini dikenal sebagai salah satu kota pelajar di Indonesia. (Wikipedia).

Kota Bandung tidak berdiri bersamaan dengan pembentukan Kabupaten Bandung. Kota itu dibangun dengan tenggang waktu sangat jauh setelah Kabupaten Bandung berdiri. Kabupaten Bandung dibentuk pada sekitar pertengahan abad ke-17 Masehi, dengan Bupati pertama tumenggung Wiraangunangun. Beliau memerintah Kabupaten bandung hingga tahun 1681.

Semula Kabupaten Bandung beribukota di Krapyak (sekarang Dayeuhkolot) kira-kira 11 kilometer ke arah Selatan dari pusat kota Bandung sekarang. Ketika kabupaten Bandung dipimpin oleh bupati ke-6, yakni R.A Wiranatakusumah II (1794-1829) yang dijuluki “Dalem Kaum I”, kekuasaan di Nusantara beralih dari Kompeni ke Pemerintahan hindia Belanda, dengan gubernur jenderal pertama Herman Willem Daendels (1808-1811). 

Untuk kelancaran menjalankan tugasnya di Pulau Jawa, Daendels membangun Jalan Raya Pos (Groote Postweg) dari Anyer di ujung barat Jawa Barat ke Panarukan di ujung timur Jawa timur (kira-kira 1000 km). Pembangunan jalan raya itu dilakukan oleh rakyat pribumi di bawah pimpinan bupati daerah masing-masing.

Di daerah Bandung khususnya dan daerah Priangan umumnya, Jalan Raya pos mulai dibangun pertengahan tahun 1808, dengan memperbaiki dan memperlebar jalan yang telah ada. Di daearh Bandung sekarang, jalan raya itu adalah Jalan Jenderal Sudirman – Jalan Asia Afrika – Jalan A. Yani, berlanjut ke Sumedang dan seterusnya. 

Untuk kelancaran pembangunan jalan raya, dan agar pejabat pemerintah kolonial mudah mendatangi kantor bupati, Daendels melalui surat tanggal 25 Mei 1810 meminta Bupati Bandung dan Bupati Parakanmuncang untuk memindahkan ibukota kabupaten, masing-masing ke daerah Cikapundung dan Andawadak (Tanjungsari), mendekati Jalan Raya Pos.

Rupanya Daendels tidak mengetahui, bahwa jauh sebelum surat itu keluar, bupati Bandung sudah merencanakan untuk memindahkan ibukota Kabupaten Bandung, bahkan telah menemukan tempat yang cukup baik dan strategis bagi pusat pemerintahan. Tempat yang dipilih adalah lahan kosong berupa hutan, terletak di tepi barat Sungai Cikapundung, tepi selatan Jalan Raya Pos yang sedang dibangun (pusat kota Bandung sekarang). 

Alasan pemindahan ibukota itu antara lain, Krapyak tidak strategis sebagai ibukota pemerintahan, karena terletak di sisi selatan daerah Bandung dan sering dilanda banjir bila musim hujan.

Sekitar akhir tahun 1808/awal tahun 1809, bupati beserta sejumlah rakyatnya pindah dari Krapyak mendekali lahan bakal ibukota baru. Mula-mula bupati tinggal di Cikalintu (daerah Cipaganti), kemudian pindah ke Balubur Hilir, selanjutnya pindah lagi ke Kampur Bogor (Kebon Kawung, pada lahan Gedung Pakuan sekarang).
bandung duluTidak diketahui secara pasti, berapa lama Kota Bandung dibangun. Akan tetapi, kota itu dibangun bukan atas prakarsa Daendels, melainkan atas prakarsa Bupati Bandung, bahkan pembangunan kota itu langsung dipimpin oleh bupati. 

Dengan kata lain, Bupati R. A. Wiranatakusumah II adalah pendiri (the founding father) kota Bandung. Kota Bandung diresmikan sebagai ibukota baru Kabupaten Bandung dengan surat keputusan tanggal 25 September 1810. (bandung.go.id).

Sejarah Penting
  • 1488 – Bandung didirikan sebagai bagian dari Kerajaan Pajajaran.
  • 1799 – VOC mengalami kebangkrutan sehingga wilayah kekuasaannya di Nusantara diambilalih oleh pemerintah Belanda. Saat itu Bandung dipimpin oleh Bupati R.A. Wiranatakusumah II.
  • 1808 – Belanda mengangkat Herman Willem Daendels sebagai Gubernur Jenderal di Nusantara setelah ditinggalkan VOC.
  • 1809 – Bupati memerintahkan pemindahan ibu kota dari Karapyak ke daerah pinggiran Sungai Cikapundung (alun-alun sekarang) yang waktu itu masih hutan tapi sudah ada permukiman di sebelah utara.
  • 1810 – Daendels menancapkan tongkat di pinggir sungai Cikapundung yang berseberangan dengan alun-alun sekarang. “Zorg, dat als ik terug kom hier een stad is gebouwd!” (Usahakan, bila aku datang kembali ke sini, sebuah kota telah dibangun!”). Sekarang tempat itu menjadi titik pusat atau KM 0 kota Bandung.
  • 25 Mei 1810 – Daendels meminta bupati Bandung dan Parakanmuncang memindahkan ibukota ke wilayah tersebut.
  • 25 September 1810 – Daendels mengeluarkan surat keputusan pindahnya ibu kota Bandung dan sekaligus pengangkatan Raden Suria sebagai Patih Parakanmuncang. Sejak peristiwa tersebut 25 September dijadikan sebagai hari jadi kota Bandung dan R.A. Wiranatakusumah sebagai the founding father. Sekarang nama tersebut diabadikan menggantikan jalan Cipaganti, di mana wilayah ini menjadi rumah tinggal bupati sewaktu ibu kota berpindah ke alun-alun sekarang.
  • 24 Maret 1946 – Pembumi hangusan Bandung oleh para pejuang kemerdekaan yang dikenal dengan sebutan ‘Bandung Lautan Api‘ dan diabadikan dalam lagu “Halo-Halo Bandung“.
  • 1955 – Konferensi Asia-Afrika diadakan di sini.
  • 2005 – KTT Asia-Afrika 2005

Geografi
peta bandungBandung terletak pada koordinat 107° BT and 6° 55’ LS. Luas Kota Bandung adalah 16.767 hektare. Kota ini secara geografis terletak di tengah-tengah provinsi Jawa Barat, dengan demikian, sebagai ibu kota provinsi, Bandung mempunyai nilai strategis terhadap daerah-daerah di sekitarnya.

Kota Bandung terletak pada ketinggian ±768 m di atas permukaan laut rata-rata (mean sea level), dengan di daerah utara pada umumnya lebih tinggi daripada di bagian selatan. Ketinggian di sebelah utara adalah ±1050 msl, sedangkan di bagian selatan adalah ±675 msl. Bandung dikelilingi oleh pegunungan, sehingga Bandung merupakan suatu cekungan (Bandung Basin).

Melalui Kota Bandung mengalir sungai utama seperti Sungai Cikapundung dan Sungai Citarum serta anak-anak sungainya yang pada umumnya mengalir ke arah selatan dan bertemu di Sungai Citarum, dengan kondisi yang demikian, Bandung selatan sangat rentan terhadap masalah banjir.

Daftar Walikota
  1. E.A. Maurenbrecher (1906-1907)
  2. R.E. Krijboom (1907-1908)
  3. J.A. van Der Ent (1909-1910)
  4. J.J. Verwijk (1910-1912)
  5. C.C.B. van Vlenier (1912-1913) dan B. van Bijveld (1913-1920)
  6. B. Coops (1920-1921)
  7. S.A. Reitsma (1921-1928)
  8. B. Coops (1928-1934)
  9. Ir. J.E.A. van Volsogen Kuhr (1934-1936)
  10. Mr. J.M. Wesselink (1936-1942)
  11. N. Beets (1942-1945)
  12. R.A. Atmadinata (1945-1946)
  13. R. Sjamsurizal
  14. Ir. Ukar Bratakusumah (1946-1949)
  15. R. Enoch (1949-1956)
  16. R. Priatna Kusumah (1956-1966)
  17. R. Didi Djukardi (1966-1968)
  18. R. Hidayat Sukarmadidjaja (1968-1971)
  19. R. Otje Djundjunan (1971-1976)
  20. H. Utju Djoenaedi (1976-1978)
  21. R. Husein Wangsaatmadja (1978-1983)
  22. H. Ateng Wahyudi (1983-1993)
  23. H. Wahyu Hamidjaja (1993-1998)
  24. H. Aa Tarmana (1998-2004)
  25. H. Dada Rosada, SH, MSi (2004-2008)
  26. H. Dada Rosada, SH, MSi (2008-2013)
  27. Ridwan Kamil (2013-2018)
Meskipun banyak perubahan baik dari segi infrastrukturnya maupun tempat wisatanya Bandung tetap menjadi Kota yang dijadikan destinasi perjalanan untuk berlibur. Bahkan Bandung yang sekarang jauh lebih indah, inilah perbedaannya :


 Zaman Dulu                                                                             Zaman Sekarang






Sumber :http://www.bandungaktual.com/p/sejarah-bandung.html

Selasa, 17 Mei 2016

LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN
TEKNOLOGI PENGOLAHAN BUAH DAN SAYUR
SORBET
(BUBUR BUAH NAGA)




Oleh :
Nama                           : Irma Marinisa
NRP                            : 133020268
No. Meja                     : 4 (Empat)
Kelompok                   : J
Tanggal praktikum      : 19 Maret 2016
Asisten                        : Rizka Audina



  

LABORATORIUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG

2016


Tujuan           : Untuk mengetahui cara pembuatan sorbet , sebagai diversifikasi pangan dan untuk menambah umur simpan serta meningkatkan nilai ekonomis dari buah-buahan

Prinsip           : Berdasarkan pada proses penghancuran buah sehingga menjadi bubur buah dengan penambahan gula dan air yang dimasak terlebih dahulu dan dilakukan proses pembekuan.

Alat dan Bahan         :
·         Alat     :
-        Pisau
-        Timbangan
-        Penghancur
-        Pemanas
-        Panci
-        Freezer
-        Ice cream maker
·         Bahan :
-        Bubur buah naga
-        Sukrosa
-        Maizena
-        Air




Diagram Alir Pembuatan Sorbet :
Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Sorbet







Hasil Pengamatan     :
Tabel 1. Hasil Pengamatan Pembuatan Sorbet
No
Keterangan
                      Hasil Pengamatan
1.
Basis
1000 gram
2.
Bahan Utama
Bubur buah naga
3.
Bahan Tambahan
Sukrosa
Maizena
Air
4.
Berat Produk:
1200 ml
5.
% Produk
25 %
6.
Organoleptik :
a. Warna
b.  Rasa
c.  Aroma
d. Tekstur
e.  Kenampakan                            

Ungu tua
Khas buah naga sedikit asam
Khas buah naga
Lembut sedikit berpasir
Menarik
7.
Gambar
(Sumber: Kelompok J, Meja 4, 2016).




Pembahasan  :
Berdasarkan hasil percobaan pembuatan saus cabai didapatkan berat produk 1200 ml dan % produk sebesar 25 % dalam basis sebanyak 1000 gram. Sedangkan berdasarkan organoleptik  memiliki warna ungu tua, rasa khas buah naga sedikit asam, aroma khas buah naga, tekstur lembut sedikit berpasir dan kenampakan menarik.
Fungsi Perlakuan :
·         Trimming
Berfungsi untuk memisahkan bagian yang tidak terpakai dalam pembuatan sorbet.
·         Pencucian
Proses pencucian yang bertujuan untuk menghilangkan kotoran yang terdapat dalam melon. .
·         Penghancuran
Bertujuan untuk menghasilkan bubur buah.
·         Pencampuran
Proses pencampuran dilakukan untuk mencampurkan antara bubur buah dengan larutan gula.
·         Pemasakan
Pemasakan dilakukan untuk mematangkan bubur buah.
·         Tempering
Berfungsi menurunkan suhu dari bubur buah yang telah mengalami proses pemasakan.
·         Homogenisasi
Untuk membuat adonan sorbet menjadi rata dan mempunyai tekstur yang lembut. Pendinginan pada ice cream maker dilakukan untuk membentuk sorbet.
Proses homogenisasi adonan sorbet dalam ice cream maker juga salah satu fungsinya adalah agar sorbet menjadi beku, hal ini dikarenakan pembekuan adalah penyimpanan bahan pangan dalam keadaan beku. Pembekuan yang baik biasanya dilakukan pada suhu -12 sampai -24°C. Pembekuan cepat (quick freezing) dilakukan pada suhu -24 sampai -40°C (Winarno, 1992).
Banyaknya gula (sukrosa) yang ditambahkan tergantung pada kandungan pektin dan rasamya. Semakin tinggi kandungan pektin pada buah semakin banyak gula yang harus ditambahkan dan makin kurang asamnya makin banyak gula yang dibutuhkan. Gula juga berfungsi sebagai pemanis dan pengawet alami untuk bahan pangan. Sedangkan Agar-agar yang digunakan pada pembuatan sorbet berfungsi sebagai stabilizer.
Sorbet adalah adonan cair yang dibekukan melalui mesin es krim, terbuat dari bahan dasar sirup gula, anggur putih, liqueur, atau jenis buah-buahan dengan atau tanpa penambahan fresh cream, dihidangkan baik sebagai makanan selingan sebelum penghidangan makanan utama (terutama masakan yang dipanggang) ataupun sebagai makanan penutup. Sorbet merupakan es yang sangat jernih dan disajikan di dalam gelas-gelas khusus. Sorbet disajikan untuk memberikan kesegaran atau untuk merangsang selera. Sorbet juga cocok untuk disajikan dengan salah satu jenis makanan yang dipanggang (Faridah, 2008).
Velva merupakan salah satu frozen dessert yang terbuat dari puree buah dengan tekstur mirip dengan eskrim buah. Produk sejenis es krim yang terbuat dari puree buah, gula, stabilizer, dengan atau tanpa penambahan asam, pewarna, flavor, atau air dan dibekukan hingga konsistensinya menyerupai es krim diklasifikasikan ke dalam golongan fruitices. Hal yang membedakan hanyalah tekstur dan komposisinya saja. Secara tekstur Velva sedikit agak kasar dari pada es krim yang lembut, sedangkan untuk komposisinya, velva lebih dominan berisi buah-buahan dari pada susu. Bahan-bahan velva yang kemudian dibekukan dalam alat pembeku atau mesin pembuat es krim untuk memperoleh tekstur yang halus (Arbuckle, 1977).
Bahan-bahan pembuat velva umumnya dari segala macam jenis buah. Buah yang digunakan adalah buah yang berdaging tebal, contohnya pisang, mangga, nanas, jambu, pepaya, durian, apel, dan lain-lain. Kelebihan velva buah dibandingkan es krim adalah kadar lemaknya yang sangat rendah karena tidak menggunakan lemak susu sehingga cocok bila dikonsumsi oleh kelompok vegetarian maupun orang-orang yang sedang diet rendah lemak. Keunggulain lain velva buah adalah kandungan vitamin A dan vitamin C yang tinggi karena berasal dari buah-buahan segar (Arbuckle, 1977).
Es krim adalah makanan beku yang dibuat dari produk dairy seperti krim ( atau sejenisnya), digabungkan dengan perasa dan pemanis. Campuran ini didinginkan dengan mengaduk sambil mengurangi suhunya untuk mencegah pembentukan kristal es besar. Es krim digunakan untuk menunjuk ke “dessert” beku makanan ringan yang terdiri dari lemak susu (Anonim, 2013).
Overrun merupakan kenaikan volume dikarenakan udara yang membusa dalam campuran. Overrun yang baik adalah antara 2 sampai 3 kali kandungan padatan total campuran. Overrun mempunyai pengaruh besar pada tekstur dan body es krim. Terlalu banyak udara akan menghasilkan es krim seperti salju dan di mulut lebih cepat terjadinya pencairan. Terlalu sedikit udara menghasilkan produk yang kasar (Anjarsari, 2010).
Adonan sorbet dihomogenisasi termasuk kedalam CCP. Alat yang digunakan dalam proses homogenisasi adonan sorbet seperti ice cream maker harus  dibersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan, pengaturan kontrol terhadap ice cream maker juga harus diperhatikan sehingga sorbet yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi.



DAFTAR PUSTAKA
Anjarsari, Bonita, (2010), Pangan Hewani Fisiologi Pasca Mortem dan Teknologi. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Anonim, (2013), Buah-buahan, https://lordbroken.wordpress.com/tag/buah-buahan/. Diakses: 28 Maret 2016.
Arbuckle, W.S., (1977), Ice Cream Third Edition. Avi Publishing Company. Inc West Port, Connecticut.
Faridah, (2008), PATISERI, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Jakarta.
Winarno. F.G, (1992), Pangan Gizi, Teknologi dan Konsumen, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.



LAMPIRAN DISKUSI

1.    Jelaskan perbedaan antara sorbet, velva, dan es krim!
Jawab :
Sherbet sering disebut es Italia. Sorbet/Sorbetto adalah air, gula dan buah-buahan segar, yang dibuat tanpa susu maupun krim. Sorbet dibuat hanya dari buah dan air. Sorbet terkenal karena rasa buah yang dihasilkan lebih terasa di lidah daripada dan es krim dan lebih menonjolkan rasa dari buah-buahan. Sherbet juga bisa mengandung alkohol, yang menurunkan titik bekunya sehingga teksturnya lebih lembut.
Velva merupakan salah satu frozen dessert yang terbuat dari puree buah dengan tekstur mirip dengan eskrim buah. Produk sejenis es krim yang terbuat dari puree buah, gula, stabilizer, dengan atau tanpa penambahan asam, pewarna, flavor, atau air dan dibekukan hingga konsistensinya menyerupai es krim diklasifikasikan ke dalam golongan fruitices. Hal yang membedakan hanyalah tekstur dan komposisinya saja. Secara tekstur Velva sedikit agak kasar dari pada es krim yang lembut, sedangkan untuk komposisinya, velva lebih dominan berisi buah-buahan dari pada susu.
Es krim merupakan produk campuran dari bahan krim, susu, gula, flavoring, dan emulsifier, yang dibekukan. Tekstur yang halus pada es krim disebabkan karena lemak dan udara terperangkap didalam campuran (overrun).
2.    Jelaskan karakteristik bahan yang dapat digunakan untuk membuat sorbet!
Jawab :
Bahan yang diguanakan dalam pembuatan sorbet ini adalah sari buah nanas, gula, agar-agar, dan air. Bubur buah nanas berfungsi sebagai bahan utama dari produk dan memberikan rasa pada produk akhir. Digunakan bubur nanas, karena agar tekstur yang dihasilkan tidak menjadi lembek, namun agak sedikit kasar.Pada pembuatan sorbet ini dilakukan penambahan larutan gula yang berfungsi sebagai penambah cita rasa dari sorbet. Air berfungsi sebagai pembentuk kristal pada sorbet.

3.    Jelaskan cara penilaian mutu/ grade dari produk sorbet yang saudara buat!
Jawab :
Dengan membandingkan hasil produk yang dibuat di laboratorium dengan pedoman seperti SNI. Dilihat dari keadaan, jumlah gula yang ada dan berbagai cemaran yang boleh dan tidak boleh adap pada produk sorbet.



LAMPIRAN SNI
No.
Kriteria Uji
Persyaratan
1



2
3
4
5
6



7


8
9
Keadaan:
– Penampakan
– Bau
– Rasa
Lemak (% b/b)
Gula (% b/b)
Protein (% b/b)
Jumlah Padatan Non Lemak (% b/b)
Bahan Tambahan Makanan:
– Pewarna tambahan
– Pemanis buatan
– Pemantap dan pengemulsi
Cemaran Logam:
– Timbal (Pb) (mg/kg)
– Tembaga (Cu) (mg/kg)
Cemaran Arsen (As) (mg/kg)
Cemaran Mikroba:
- Angka Lempeng Total (koloni/gr)
- MPN Coliform (APM/gr)
- Salmonella (koloni/25gr)
- Listeria spp (koloni/25gr)

Normal
Normal
Normal
Minimal 5,0
Minimal 8,0
Minimal 2,7
Minimal 34

Sesuai SNI 01-0222-1995
Negatif
Sesuai SNI 01-0222-1995

Maksimal 1,0
Maksimal 20,0
Maksimal 0,5

Maksimal 30.000
<3
Negatif
Negatif
(Sumber: SNI, 1995)